FOMO adalah singkatan dari "Fear of Missing Out" yang dalam bahasa Indonesia berarti "ketakutan kehilangan atau ketinggalan". FOMO adalah perasaan khawatir atau cemas yang muncul ketika seseorang merasa bahwa dia kehilangan sesuatu yang penting atau menarik yang terjadi di suatu tempat atau saat dia tidak hadir.
FOMO seringkali terkait dengan penggunaan media sosial, di mana seseorang merasa khawatir atau cemas ketika melihat teman-temannya berbagi foto atau cerita tentang acara atau pengalaman yang seru atau menarik, dan dia tidak dapat menghadiri atau ikut serta dalam acara tersebut. Rasa FOMO ini dapat meningkatkan kecemasan dan stress pada seseorang, dan dapat memengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang.
FOMO juga dapat terjadi di luar penggunaan media sosial, misalnya ketika seseorang merasa khawatir kehilangan kesempatan besar atau keuntungan yang penting dalam hidupnya. Namun, dalam era digital saat ini, FOMO sering dikaitkan dengan media sosial karena penggunaan media sosial seringkali memberikan kesan bahwa orang lain memiliki kehidupan yang lebih menyenangkan atau berhasil dibandingkan dengan diri sendiri, dan ini dapat memicu rasa khawatir atau cemas pada seseorang.
Terjadinya FOMO disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Penggunaan media sosial: Penggunaan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter sering kali memperlihatkan aktivitas teman dan orang lain yang diikuti. Gambar-gambar atau cerita tentang acara, tempat, atau pengalaman seru yang diposting dapat membuat orang merasa tertinggal atau tidak terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini dapat memicu FOMO pada seseorang.
- Rasa kurang percaya diri: Orang yang kurang percaya diri atau merasa tidak cukup baik seringkali lebih rentan terkena FOMO. Mereka mungkin merasa perlu menunjukkan kesuksesan atau keberhasilan mereka dalam kehidupan sosial, karir, atau hubungan, dan menjadi khawatir ketika merasa tertinggal.
- Tekanan dari lingkungan sosial: Lingkungan sosial atau teman sebaya dapat menjadi faktor penyebab FOMO. Seseorang mungkin merasa perlu menyesuaikan diri dengan standar atau ekspektasi teman-temannya atau lingkungan sosialnya, dan khawatir ketika merasa tertinggal atau tidak terlibat dalam aktivitas yang dianggap penting atau populer.
- Rasa ketidakpastian: Orang yang merasa tidak yakin atau bimbang tentang masa depan, baik itu dalam karir, hubungan, atau kehidupan pribadi, seringkali lebih rentan terhadap FOMO. Mereka mungkin merasa perlu terus menerus berusaha untuk mengejar peluang atau pengalaman yang dianggap penting untuk merasa lebih aman atau berhasil.
Namun, perlu diingat bahwa FOMO adalah perasaan alami yang dapat dialami oleh siapa saja, dan bukanlah sesuatu yang buruk atau patut ditakuti. Penting untuk mengenali FOMO sebagai suatu kondisi yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi perasaan tersebut.